SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL
INDONESIA
TAFSIRAN KEJADIAN 16
Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pribadi Tafsiran Alkitab 1
Disusun Oleh:
Nama :
Caesilia Destachris
NIM :
14212329
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA KRISEN
2015/2016
BAB 1
PENDAHULUAN
Alkitab terdiri dari 66 kitab, terbagi menjadi dua
bagian besar yang disebut Perjanjian Lama (PL) dan Perjanjian Baru (PB).
Terdiri dari 39 kitab PL dan 27 kitab PB. Kitab kejadaian adalah kitab pertama
dari urutan kitab-kitab yang ada di Alkitab, kitab Kejadian ditulis oleh nabi
Musa, yang biasa disebut kitab Pentateukh.
Kata Kejadian merupakan terjemahan dari istilah
Inggris Genesis yang diambil dari bahasa Yunani melalui bahasa Latin. Kata ini
berarti "asal usul, sumber atau menciptakan." Kata Ibrani בְּרֵאשִׁ֖ית
“bereshith” yang diterjemahkan dengan
"pada mulanya" merupakan kata pertama dalam Alkitab bahasa Ibrani. Dalam
kitab-kitab Perjanjian Lama, kebanyakan menggunakan gendre teks berbentuk
narasi. Kitab Kejadian terdiri dari dua bagian besar, yaitu: bagian pertama
yang terdiri dari pasal 1 sampai pasal 11 yang berbicara tentang “sejarah purbalaka”
yang mencakup empat peristiwa penting, yaitu penciptaan (kejadian), kejatuhan
manusia, air bah, dan menara babel. Bagian yang kedua mulai dari pasal 12
sampai pasal 50 yang berbicara sejarah nenek moyang bangsa Israel, yaitu
Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf. Di dalam kitab Kejadian kebanyakan penggunaan
gendre teks narasi khususnya pembahasan materi yang saya bahas dalam makalah
ini pun termasuk gendre teksnya narasi yaitu Kejadian 16, Lembaga Alkitab
Indonesia (LAI) memberi judul “Hagar dan Ismael”. Kejadian 16 merupakan salah
satu kisah dari pada Abram, yaitu Abraham yang namanya diubah oleh TUHAN (Kej
17:5).
BAB 2
ISI
OBSERVASI
Kejadian 16:1-6
Istri Abram, yaitu Sarai adalah seorang perempuan
mandul yang tidak mempunyai anak. Sarai meminta Abram untuk menghampiri Hagar
hambanya, sebab pikirnya ia bisa mempunyai keturunan melalui Hagar. Abram
menghampiri Hagar dan Hagar pun mengandung, dan ketika Hagar mengetahui bahwa
ia mengandung, ia memandang rendah akan Sarai, nyonyanya. Sarai merasa terhina
atas perlakuan Hagar lalu meminta pertanggung jawaban dari Abram atas apa yang
ia alami. Sarai menindas Hagar hingga Hagar pergi dari rumah Abram.
Kejadian 16:7-14
Malaikat Tuhan menjumpai Hagar, yang pada
saat itu Hagar pergi meninggalkan nyonyanya. Malaikat Tuhan meminta agar Hagar
kembali dan merelakan dirinya di tindas oleh nyonyanya, kerena anak yang
dikandungnya akan dibuat Tuhan sangat banyak keturunannya dan Hagar harus
memberi nama anak yang dikandungnya Ismael. Kemudian Hagar menamai tempat
dimana ia dijumpai Malaikat Tuhan dengan nama El-Roi.
Kejadian 16:15-16
Hagar
melahirkan anak bagi Abram dan menamainya sesuai dengan apa yang dipesankan
malaikat Tuhan yaitu Ismael, dan pada waktu itu Abram berusia 86 tahun.
Kesimpulan:
Kejadian
16 menceritakan tentang Sarai yang memberikan Hagar kepada Abram untuk
mendapatkan keturunan seperti yang dijanjikan Tuhan kepada mereka. Tetapi
ketika Hagar mengandung, ia memandang rendah akan Sarai, sehingga Sarai merasa
terhina lalu menindas Hagar hingga pergi meninggalkannya, tetapi Tuhan
mengasihi Hagar, karena anak yang dikandungnya, dengan mengutus malaikat-Nya
kepada Hagar, supaya kembali kepada tuan dan nyonyanya sampai akhirnya Hagar
melahirkn Ismael bagi Abram.
INTERPRETASI/PENAFSIRAN
KEJ 16
Pendahuluan
Kisah yang dicatat dalam
Kejadian 16 merupakan peristiwa yang penting, karena dalam pasal ini
diceritakan salah satu dari keturunan Abram, yaitu Ismael yang adalah anak
Abram melalui Hagar budak daripada Sarai. Kisah Hagar dan Ismael ini merupakan
kelanjutan dari kisah perjanjian Allah dengan Abram; janji tentang keturunannya
Kejadaian 15, dapat terlihat dalam terjemahan bahasa ibrani yang mengunakan
kata וְ yang merupakan perticle conjunction artinya
“demikian, maka, dan, jadi, dsb” dalam kahus ini dari yang diterapkan untuk
menunjukkan penjajaran atau hubungan.
Yaitu kisah dimana Allah berfirman meneguhkan (mengingatkan) akan
janji-Nya kepada Abram[1]
akan mendapat upah yang sangat besar, dan yang akan mewariskan semuanya itu
adalah keturunannya sendiri, anak kandungnya), Sarai yang adalah seorang
perempuan yang mandul, memberikan budaknya kepada Abram, suaminya supaya
mendapat keturunan. Kerena dalam kitab Undang-Undang Hammurabi memperbolehkan
seorang wanita mandul memberikan kepada suaminya seorang budak perempuan agar
melaluinya sang suami bisa mendapat anak. [2]Kelanjutan
kisah ini dapat Selanjutnya pasal 16 menceritakan bagaimana Tuhan tidak
membiarkan Hagar yaitu budak daripada Sarai pergi meninggalkan Abram dan Sarai
dalam kondisi mengandung seorang bayi laki-laki keturunan Abram, tetapi
menjumpainya dan memberikan janji, yaitu keturunannya akan sangat banyak (Kej
16:10). Abram adalah anak dari Terah (Kej 11:27).
Penjelasan
Ayat 1-6
Ayat 1 dimulai dengan Adapun Sarai, isteri Abram itu,
tidak beranak (Now Sarai, Abram's wife, had borne him no children, NIV), ini
merupakan penjelasan bahwa Sarai istri Abram (Kej 11:29) adalah seorang yang
mandul (Kej 11:30). Dan Sarai ini mempunyai seorang hamba perempuan yang namanya
Hagar yang artinya melarikan diri[3] dapat dilihat juga dari karakteristik dari
dirinya (Kej 16:6, 8). Hagar adalah orang Mesir kemungikinan Hagar diberikan
saat Abram dan Sarai berada di Mesir, yang pada saat itu Firaun memberikan
kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan perempuan,
keledai betina dan unta, kepada Abram untuk mendapatkan Sarai (Kej 12:16).
Ayat 2-3, merupakan keluhan yang disampaikan Sarai
kepada Abram “TUHAN, tidak memberi
aku melahirkan anak.” setelah menunggu janji Tuhan selama sepuluh tahun (sejak TUHAN
berfirman kepadanya pada pasal 15), Dan Sarai memberikan solusi agar Abram
menghampiri Hagar budaknya sebagaimana adat yang berlaku pada waktu itu, (Go,
sleep with my slave, Gen 16:2 NIV), artinya; Pergi, tidur bersama budakku.
Sarai menyuruh Abram pergi untuk tidur bersama budaknya karana pikirnya mungkin
oleh Hagarlah Sarai dapat memperoleh seorang anak. Di Timur Tengah istri yang
tidak dapat beranak bukan hanya mendatangkan penyesalan tapi juga mungkin
mengakibatkan perceraian. Orang percaya bahwa mempunyai anak atau tidak
menunjukkan anugerah Allah atau kutuk-Nya
(Kel 23:26, Ul 7:14), demikian juga kesuburan atau kegersangan tanah (TB
Mazm 107:33,34).[4] Kata mungkin dalam KKBI
artinya tidak atau belum tentu; barangkali; boleh jadi; dapat terjadi; oleh
sebab itu solusi yang diberikan Sarai kepada Abram untuk merespon janji Tuhan[5]
pun belum tentu terjadi. Dan Abram mendengarkan (agree, setuju) perkataan
Sarai, setelah itu Sarai memberikan Hagar kepada Abram untuk menjadi istrinya (אִשָּׁה -ishshah) penggunakan kata yang sama dengan ayat 1 yang
menyatakan Sarai adalah Istri Abram, jadi ketika Sarai memberikan Hagar kepada
Abram kedudukan dalam rumah tangga antara Sarai dan Hagar adalah sama
derajatnya, biasa disebut gundik (bd.
Bilha, 29:29:. 30: 3:. Zilpa 29:24:
30: 9)
Ayat 4-6, Abram berbuat seperti yang diminta oleh
istrinya Sarai. Ia tidur (menghampiri) Hagar, lalu mengandunglah Hagar. Dan
ketika Hagar tahu bahwa ia mengandung, ia memandang rendah akan nyonyanya dalam
Bahasa terjemahan NIV kata memandang rendah diartikan despise artinya
menghina, sangat menghina (KJV) jadi Hagar sangat menghina Sarai akibat Sarai
tidak bisa mempunyai anak (mandul). Jika dalam Bahasa Ibrani menggunkan
kata גְּבִרְתָּ֖הּ (gebereth) artinya yang mengambil seorang terdakwa
artinya orang yang didakwa (dituntut, dituduh) telah melakukan tindak pidana
dan adanya cukup alasan untuk dilakukan pemeriksaan di muka persidangan; jadi
seperti seolah-olah Hagar mendakwa Sarai, bahwa Abram tidak memiliki keturunan dan
menggenapi janji TUHAN akibat kemandulan Sarai, padahal pada ayat 2 jelas
mengatakan bahwa TUHAN yang membuat Sarai tidak mempunyai anak, menutup
kandungannya (Kej 20:18). Hal ini membuat Sarai tidak tahan atas perlakuan Hagar
terhadap dirinya yang menyebabkan Sarai kemudian menyalahkan Abram atas
peristiwa ini. "Penghinaan yang kuderita ini adalah tanggung jawabmu;” Tuduhan
yang disampaikan oleh Hagar bahwa Sarailah yang menyebabkan Abram tidak dapat
memiliki keturunan tetapi jika dilihat pada pasal sebelumnya yaitu Kej 15:1
Abram mengalami rasa takut, dan kemudian TUHAN berfirman “Janganlah takut,
Abram, Akulah perisaimu;”. Oleh sebab itu (ayat 5) Sarai juga mengatakan kepada Abram bahwa “TUHAN kiranya yang
menjadi Hakim antara aku dan engkau." Entah yang membuat TUHAN belum
menggenapi janji-Nya akibat kesalahan Abram atau Sarai. Kemudian Abram menyerahkan
Hagar kepada Sarai, dan hal yang dipandang baik oleh Sarai adalah menindas Hagar,
sehingga Hagar pergi meninggalkannya, akibat
penindasan yang dialami Hagar.
Ayat 7-14
Ayat 7, merupakan kelanjutan paragraph sebelumnya,
dimana Hagar pergi meninggalkannya rumah Abram,
akibat penindasan yang dilakukan Sarai kepada Hagar, lalu Malaikat TUHAN
menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di
jalan ke Syur sebelum ia sampai ketempat tujuan pelariannya. Lokasi geografis mata
air di padang gurun, mungkin ini di sebelah selatan Bersyeba dalam perjalanan
ke Mesir, karena Hagar adalah orang Mesir. Ia hendak menuju Syur di perbatasan
Mesir.[6]
Ayat 8-11, Malaikat TUHAN yang menjumpai Hagar dekat
suatu mata air di padang gurun bertanya kepada Hagar, “dari manakah datangmu
(Hagar) dan ke manakah pergimu?" Hagar pun menjawab dengan jujur bahwa ia
pergi meninggalkan nyonyanya, Sarai, akibat penindasan, menganiayaan yang
dialaminya. Malaikat TUHAN menyampaikan dengan permintaan agar Hagar kembali
kepada nyonyanya, serta merelakan dirinya ditindas di bawah kekuasaan Sarai.
Kata yang digunakan תּחַת
יָדֶיהָ artinya merendahkan diri. Sebaliknya ia
mendapat janji, bahwa TUHAN akan membuat sangat banyak keturunan Hagar,
sehingga ia tidak dapat dihitung karena banyaknya, dapat terlihat bahwa Hagar
adalah wanita pertama yang menerima pemberitaan kelahiran dan wanita pertama
yang menerima janji dari Tuhan. Dengan tetap tunduk dalam rumah tangga Abram[7].
Dan anak yang dikandung Hagar dan akan dilahirkannya, adalah seorang anak
laki-laki dan ia harus menamainya Ismael (יִשְׁמָעֵ֔אל -
yisyma`el) sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasannya dan dimaksudkan
untuk mengingatkan hagar akan campur tangan TUHAN yang istimewa untuk
kepentingannya.[8]
Ayat 12, selanjutnya malaikat TUHAN menceritakan apa
yang akan terjadi kelak terhadap anak yang dikandung oleh Hagar, yaitu; Seorang
laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu;
tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan
dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya. “Keledai
liar” dalam Bahasa asli פֶּ֣רֶא (pere),
keledai binatang tradisional bangsa Semit yang setengah pengembara (Kej 12:16),
untuk alat bekerja (Ul 22:10; Yes 30:24) dan untuk di-naiki (Kej 4:20; Bil
22:22 dan seterusnya).[9] Binatang
yang tidak dapat dijinakan, yang mengembara di padang gurun semaunya.[10] פֶּ֣רֶא אָדָ֔ם (seekor keledai liar dari manusia) menunjukkan
gaya hidup konvensi sosial diterima di luar (Hos 8: 9) dan juga mengantisipasi
gurun kediamannya (Ayub 24: 5; 39: 5-8). Gambar keledai liar juga bisa
menyampaikan hasrat keinginan Yerusalem (Yer 02:24). (2) kemandirian Nya
dijelaskan lebih lanjut oleh perilaku bermusuhan terhadap "semua
orang," (3) memunculkan respon yang sesuai[11]. His
hand will be against every man (KJV) artinya tangannya akan melawan setiap
orang, tetapi makna dari kata ini, bukanlah dimaksud menentang Israel yaitu
keturunan daripada Ishak. Ismael dan Ishak memang bersaudara karena berasal
dari ayah yang sama yaitu Abram, dan memang ada suatu saat Sara[12]
melihat Ismael sedang bermain dengan Ishak dan Sarai “marah”, sebagaimana
tercatat dalam Kejadian 21:8-10 yang mengakibatkan Ismael dan Hagar diusir dari
rumah Abraham. Tetapi dalam Kejadian 25:9 kedua anak Abraham itu bersama-sama
memakamkan ayah mereka. Dalam budaya Yahudi itu merupakan tanda keakraban saudara
sedarah. Keturunan Ismael dan Ishak tidak berkelahi, saling berlawanan, sebagai
bukti, seorang keturunan Ismael menjadi orang yang mengepalai tentara pasukan
Daud (2 Samuel 17:24-25) serta ada yang menjadi seorang yang mengawasi
unta-unta (1 Tawarikh 27:30).
Ayat 13-14, frasa, El-Roi ( אֵ֣ל רֳאִ֑י - El ro’iy), You are the God who sees me (NIV) yang artinya
“Engkaulah TUHAN yang melihat saya.” TUHAN telah melihat Hagar, juga saat ia
pergi melarikan diri dari rumah Abram dan telah menyelamatkan dia, dalam Kej 32:30 dan Kel 33:20 bahwa jika manusia melihat Tuhan berarti akan mati
tetapi ketika Hagar melihat-Nya ternyata Hagar masih tetap hidup. Oleh sebab
itu, dalam ayat 14, “Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lahai-Roi;
letaknya antara Kadesh dan Bered.” בְּאֵ֥ר לַחַ֖י רֹאִ֑י - well of the living one (the one
who is alive) who sees me, baik dari satu (orang yang hidup) hidup yang melihat
saya. Sampai penulisan ayat ini sumur dimana Malaikat TUHAN menjumpai Hagar
diberi nama Lahai-Roi, untuk memperingati bahwa ketika Hagar bertemu dengan
TUHAN, Hagar tidak mati.
Ayat 15-16
Hagar merespon perintah TUHAN untuk kembali dan
merelakan diri untuk ditindas oleh Sarai, yaitu kembali kerumah Abram. Kemudian
Hagar pun melahirkan anak bagi Abram, yaitu seorang anak laki-laki dan Abram
pun menamainya Ismael (TUHAN mendengar), sesuai dengan pesan TUHAN yang
diberikan kepada Hagar ketika ia pergi meninggalkan Abram dan Sarai. Hagar yang
pada saat posisi menjadi hamba (budak) Sarai, mendapat perintah TUHAN dan
jikalau ia merespon perintah TUHAN maka ia akan menerima janji itu, dalam ayat
15 nampak bahwa Hagar kembali kerumah Abram dan melahirkan anaknya disana,
Hagar mendengarkan pesan TUHAN agar ia kembali dan membiarkan dirinya di tindas
oleh Sarai (ayat 9) pada saat itu Abram berusia 86 tahun, pemberitahuan dari
usia Abram, yang delapan puluh enam saat lahir Ismael, melacak kronologis
realitas mustahil dari anak yang dijanjikan (12: 4: 17: 1.17.24: 18: 11-14: 21:
5)[13]. Janji
TUHAN pun digenapi dalam kehidupan Hagar, terbukti dalam Kej 25:12-16 bahwa
keturunan Ismael dibuat TUHAN menjadi sangat banyak 12 orang raja
masing-masaing dengan suku, kampung dan kemahnya mulai dari daerah Hawila
sampai Syur yang letaknya di sebelah timur Mesir kea rah Asyur.
Kesimpulan : Pembahasan teks diatas menjelaskan tentang sosok
pribadi; Sarai, Abram, dan Hagar, serta Ismael, dimana Sarai serta Abram
seperti putus asa menanti janji Tuhan yang diberikan kepada Abram, ia yang
dijanjikan TUHAN akan memiliki keturunan, bahkan yang akan mewarisi semua
hartanya adalah anak kandungnya sendiri, tetapi Abram memilih mengambil
keputusan untuk mengikuti usulan yang diberikan oleh istrinya memakai tradisi
yang berlaku pada saat itu, untuk memberikan budak kepada suami sehingga
anaknya akan menjadi anak nyonyanya. Dan Hagar yang seorang budak yang
mengalami penindasan tetapi tetap mendapat perhatian dari TUHAN, diberikan
pesan, dan ia lakukan, dan janji TUHAN pun digenapi satu persatu dalam hidupnya.
Ia melahirkan anak laki-laki, yang bernama Ismael dan memiliki keturunan yang dikatakan banyaknya
ada 12 orang raja.
APLIKASI
Pembelajaran yanga dapat kita petik dari pembahasan
tersebut diatas mengajarkan hal yang menarik berkaitan dengan keterlibatan
Tuhan didalam kehidupan Hagar. Bagaimana Tuhan tidak pernah memandang bulu (Rm
2:11) dalam hal entah suku, status social dsb, untuk memperhatikan manusia,
bahkan menyampaikan pesan-Nya untuk mendatangkan kebaikan menerima janji yaitu
berkat Tuhan. Asal kita mendengar (peka) dengan baik pesan Tuhan, percaya bahwa
Tuhan sanggup menepati janji-Nya dengan cara-Nya Tuhan, dan terakhir kita harus
tanpa ragu-ragu, menjalankan pesan Tuhan yang Tuhan sudah berkan kepada kita.
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab, (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2010)
Francis Brown-Driver-Briggs, The Brown-Driver-Briggs Hebrew and English Lexicon, (Hendrickson
Publishers, 1994)
John J. Davis, Eksposisi
kitab Kejadian suatu Telaah, (Malang: Gandum Mas, 2001)
F.L. Bakker, Sejarah
Kerajaan Allah, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990)
Mathews,
Kenneth, New International Version, The
New Amercan Commentary, Genesis 11:27-50:26 Vol. 1B, (Nashville, Tennessee:
2005)
Alkitab SABDA Applikasi
Bible Works 9
[1] Kejadian 12:1-3, Berfirmanlah
TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan
dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu; Aku akan
membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu
masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang
memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu
semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
[2] Dr. F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah, (BPK Gunung
Mulia, Jakarta: 1990), hal. 122.
[3] Francis Brown-Driver-Briggs, The Brown-Driver-Briggs Hebrew and English
Lexicon, (Hendrickson Publishers, 1994), 212.
[4] Alkitab Sabda, id ensiklopedi
alkitab (mandul) 01378
[5] Kejadian 15:4-5 Tetapi datanglah
firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli
warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu."
Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit,
hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka
firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
[6] Dr. F.L. Bakker, Sejarah Kerajaan Allah, (BPK Gunung
Mulia, Jakarta: 1990), hal. 123.
[7]
Kennenth A. Mathews, New International Version, The New Amercan
Commentary, Genesis 11:27-50:26 Vol. 1B, (Nashville, Tennessee: 2005), hal.
189.
[8] John J. Davis, Eksposisi kitab Kejadian suatu telaah,
(Gandum Mas, Malang: 2001), hal. 202.
[9] Alkitab Elektonik Sabda 4
[10] John J. Davis, Eksposisi kitab Kejadian suatu telaah,
hal. 202.
[11]
Kennenth A. Mathews, New International Version, The New Amercan
Commentary, Genesis 11:27-50:26 Vol. 1B, hal. 190.
[12] Nama yang diubah dari Sarai
menjadi Sara - Kejadian 17:15
[13]
Kennenth A. Mathews, New International Version, The New Amercan
Commentary, Genesis 11:27-50:26 Vol. 1B, (Nashville, Tennessee: 2005), hal.
192.

Good job
BalasHapus